Minggu, 26 Agustus 2018

Pasar Mustokoweni Yogyakarta


Sejak Februari 2018 setiap 2 pekan sekali pada hari Sabtu di Hotel Mustokoweni selalu ramai dikunjungi orang. Penjual saling berlomba menjajakan produknya. Para pengunjung tak kalah cerdik mencari celah untuk lebih dekat dengan produk yang ditawarkan. Entah itu hanya sekedar bertanya atau bahkan membeli dalam jumlah banyak. Kurang lebih ada 20 penjual yang konsisten meramaikan pasar ini. Seluruh produk yang ditawarkan adalah produk sehat, ramah lingkungan, dan unik. Misalnya adalah makanan ringan, minuman ringan, makanan berat, bahan masakan, bumbu dapur, bahan kecantikan, herbal, kerajinan tangan, dan lain sebagainya.
Ramainya pengunjung di Pasar Mustokoweni

Pasar ini diinisiasi oleh Sarah, wanita campuran Jawa Prancis sejak bulan Mei 2016. Awalnya dia mengelola sebuah cafĂ© di Sagan. Di samping itu dia memiliki keinginan agar apa yang dia miliki atau kelola harus bermafaat bagi orang lain juga. Tawaran menu yang ada di cafenya saat itu rata-rata menggunakan bahan-bahan sehat, ramah lingkungan, dan unik dari berbagai penjual, terutama di sekitar Yogyakarta. Hal itulah yang membuat dia mengenal banyak penjual. Keinginannya kemudian mengerucut agar menjadikan Sagan sebagai pasar terbuka setiap 2 pekan sekali. Di pertengahan jalan, banyak penjual dan pembeli menginginkan agar pasar tersebut lebih intens dilakukan yang akhirnya dia wujudkan dengan mengubah jadwal menjadi 1 pekan sekali. Namun lama kelamaan berubah kembali menjadi 2 pekan sekali. “Gini biar ada kangennya dulu”, alasannya sembari merapihkan produknya.
Bunga Telang Martani ada di Pasar Mustokoweni Yogyakarta

Selain sebagai ajang temu kangen bersama teman-teman sesama produser, dia juga menganggap bahwa pasar ini dapat mempercepat dan memperluas pengenalan produk dari setiap produser. Karena produk rumahan seharusnya dapat berkembang dengan baik di era sekarang. Semua orang dapat berkreasi namun jika tidak diperkealkan kepada khalayak maka tidak aka nada peminatnya. Pasar Mustokoweni adalah salah satu contoh pasar yang baik. Setiap penjual memiliki harga yang bagus langsung dari konsumen, dan konsumen juga mendapatkan produk yang berkualitas tinggi.
Semakin sore pasar yang digelar di pelataran hotel ini semakin ramai. Karena pengunjung tahu bahwa pasar ini hanya dimuai pada pukul 13.00 hingga 14.00 WIB saja. Pengunjung di pasar ini sangat beragam, mulai dari remaja hingga lanjut usia. Mereka mengaku senang dengan adanya pasar ini, bahkan beberapa dari mereka menunggu-nunggu dan sudah janjian pada hari sebelumya dengan teman-temannya untuk datang ke pasar ini. Biasanya mereka melakukan kunjungan ulang karena selalu penasaran dengan produk apa saja yang ditwarkan di pasar yang berikutnya, atau hanya sekedar kembali lagi karena belum membeli salah satu produk pada pasar sebelumnya,mungkin karena sudah terlau banyak belanjaan yang harus idbawa sehingga memberatkan, atau karena telah kehabisan uang untuk membeli lagi. Sejumlah 20 penjual yang ada di pasar, komposisinya bergantian, merekaharus mengikuti ketentuan yang harus dipenuhi.
Produk minuman sehat dari sari buah dan herbal

Martani menjadi salah satu anggota dari Pasar Mustokoweni sejak pasar ini diadakan. Namun tidak selalu hadir di setiap pasar rutin yang dilakukan dengan alasan agar produser lain juga dapat menggunakan slot tersebut. Martani memberikan dampak pada pasar ini dengan menonjolkan produk bunga telang yang dijualnya. Dampak tersebut bagi pengunjung ataupun sesame penjual. Beberapa pengunjung melakukan pembelian kembali setelah mengkosumsi bunga telang, mereka merasakan khasiat dari bunga telang itu sendiri yang mereka nikmati sesuai selera dalam produk olehan apapun. Asyiknya bagi mereka adalah memiliki berbagai jenis makanan/ minuman dengan warna biru alami namun tidak mengubah rasa dan aroma asli makanan/ minuman tersebut. Beberapa pengunjung yang pertama kali datang juga mendapatkan manfaatnya, karena kemudian mereka mengerti bahwa ada sumber daya lain yang ada di dekat kita yang ternyata bisa dimanfaatkan. Lalu penjual lain juga akhirnya menggunakan bunga telang sebagai salah satu bahan dasar yang digunakan untuk dikombinasikan dengan produk yang sudah mereka hasilkan.
Tidak melulu berbicara bunga telang, namun hal itu berlaku bagi semua komoditas, Saat ini jajahan dari produk impor belum dapat kita kalahkan. Padahal kita memiliki kekayaan sumber daya alam yang lebih tinggi. Martani melakukan penyadartahuan kepada masyarakat agar lebih jeli melihat potensi yang dimiliki dan juga lebih inovatif dalam mengelola sumber daya yang ada. Karena yang dibutuhan pasar saat ini adalah produk sehat, ramah lingkungan, dan unik, seperti yang dikatakan oleh Sarah. Penyadartahuan inilah yangseringkali dikesampingkan oleh masyarakat, terutama para produser atau bahkan penjual, karena mereka takut apa yang mereka hasilkan ditiru oleh pihak lain. Padahal jika semua orang memiliki kesadaran yang sama atas pentingnya kesehatan tubuh sendiri, kesehatan lingkungan sekitar, namun tetap artistic maka tekanan produk impor akan berkurang.
Produk sehat dan ramah lingkungan tersedian di Pasar Mustokoweni

Sarah dan beberapa penjual lainnya berharap agar pasar yang seperi ini bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja. Hal itu bertujuan agar produk ramah lingkungan semakin dikenal dengan cakupan yang lebih luas. Kekompakan dari seluruh anggota merupakan hal yang sangat penting dalam merawat pasar yang seperti ini. Komunikasi yang adalah salah satu contohnya. Walaupun pasar hanya dilakukan 2 pekan sekali namun komunikasi antar penjual dan pembeli harus selalu terjalin, seperti harapan awal dari Sarah bahwa pasar ini diperuntukkan sebagai wadah untuk temu kangen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar