Minggu, 22 April 2018

Hari Bumi 2018


Bumi adalah satu-satunya planet di dunia yang dapat ditinggali oleh manusia. Hal itu berkaitan dengan ketersediaan oksigen, air, dan beberapa materi lain yang mendukung kelangsungan hidup manusia. Namun belakangan ini bumi sedang mengalami berbagai ancaman. Beberapa ancaman tersebut disebabkan karena kegiatan manusia.

Salah satu yang manusia lakukan adalah memproduksi sampah yang berlebihan. Samakin hari sampah semakin banyak. Selain memproduksi, manusia juga malas untuk mengelola sampah yang dihasilkan. Sehingga berujung menjadi berserakan di seluruh tempat. Seringkali ditemukan sampah yang menggantung di atas pohon, sampah yang tertumpuk di atas tanah hingga terpendam di dalam tanah tersebut, di pinggiran trotoar yang dapat mengganggu para pejalan kaki, sampah di selokan, di sungai, hingga sampah yang terdampar hingga di tengah laut.

Sabtu, 14 April 2018

Mereka Adalah Teman


Waktu bersama mereka selalu terasa cepat. Walaupun awalnya aku memang tidak pernah merasa cocok dengan mereka. Anak kecil yang bawel, banyak bertanya, suka bikin jengkel, dan segala macamnya ada dalam diri mereka. Maklum saja, mereka masih banyak ingin tahu.
Aku memang tidak pernah memikirkan untuk menjadi guru ataupun tenaga pendidik lainnya. Walaupun ibuku sangat menginginkan aku menajdi guru, mengikuti jejaknya. “Mba, jadi guru itu banyak pahalanya. Semakin banyak kamu membagi ilmu maka ilmu kamu juga semakin bertambah”, katanya. Aku tetap pada pendirianku, maunya sih punya pekerjaan sendiri, menanam kek, mengolah sesuatu kek, atau apapun itu.

Takdir berkata lain, aku dikirim ke pulau yang nun jauh dari tempat tinggalku. Ya, Sulawesi, utara lagi. Pernah sih kepikiran untuk ke sini, tapi dalam rangka liburan. Ke Bunaken kek, ke Bogani Nani kek, atau tempat lainnya yang memang terkenal keindahan di sini. Tapi Tuhan menuntunku untuk menjadi seorang edukator, tenaga pendidik yang tidak pernah terfikirkan olehku.
Ini bukanlah hal yang mudah bagiku. Pertama, aku tidak suka dengan anak-anak. Kedua, karena ini sangat menyimpang dari banyak mata kuliahku di kampus yang pada dasarnya belajar mengenai ekonomi. Akuntansi lah, sumberdaya manusia lah, manajemen proyek lah, atau manajemen pemasaran. Oke ini adalah jawaban bahwa dunia tidak sesempit itu. Menjadi seorang edukator tidak harus lulus dari jurusan pendidikan, menjadi banker tidak harus seorang sarjana ekonomi, konservasionis juga tidak harus lulusan dari fakultas kehutanan.
Banyak hal yang harus aku pelajari di sini. Awam sih engga, karena dulu untungnya pas kuliah aktif di organisasi pecinta alam. Enak kan tinggal improvisasi agar bisa ngomong sama anak-anak. Dasarnya sudah dapet. Ngomongin hutan? Tahu sih walaupun sedikit. Ngomongin laut? Ya paling ngga dulu kalo snorkeling suka nanya-nanya apa sih terumbu karang? Kenapa harus ada itu terumbu karang? Dan lain-lain. Ngomongin burung? Ya dulu suka pengamatan burung sama senior, walaupun bebal banget untuk ngapalin nama ilmiah, lidah suka keclitut. Kalo ngomongin pertanian, ya sedikit tau dong, kan almamaternya pertanian dan dulu suka menanam singkong di samping sekretariat.