Rabu, 05 September 2018

Komunitas Peduli Ciliwung di Catalyst


Komunitas Peduli Ciliwung (KPC) merupakan komunitas yang sifatnya tidak mengikat. Komunitas ini berdiri karena keresahan pendirinya melihat kondisi Sungai Ciliwung yang semakin memburuk. Siapapun boleh datang dan berkegiatan bersama dengan KPC. Merekalah yang kemudian disebut Laskar Karung. Karena biasanya kegiatannya adalah bersih-bersih Sungai Ciliwung, alat kerja yang harus ada yaitu karung untuk mengangkat sampah dari badan sungai ke daratan. Relawan yang hadir setiap waktu akan berbeda dari segi jumlah maupun jenis. Namun kebanyakan adalah kelompok orang dari sebuah kampus atau lembaga lain yang tergerak hatinya untuk berkontribusi dalam memperbaiki kondisi Sungai Ciliwung. Tak jarang juga ada beberapa pribadi yang tiba-tiba hadir untuk ikut berkegiatan dengan KPC. Sebagian besar mereka mengaku tertarik ikut kegiatan dari informasi yang ditampilkan media sosial.
Sejauh ini KPC selalu menyebarkan semangat untuk mewujudkan mimpi ciliwung agar Sungai Ciliwung Bersih dari Sampah dan Limbah. Cara yang dilakukan adalah dengan saling menginformasikan kabar Sungai Ciliwung dari mulut ke mulut, juga menggunkan media sosial untuk menjangkau maysarakat lebih luas. Kanal yang KPC miliki adalah twitter, instagram, facebook, dan blog. Seluruhnya aktif digunakan dengan admin beberapa reawan yang bersedia mengelolanya. Hal yang seringkali menjadi konten adalah apapun menganai Sungai Ciliwung dan kegiatan para Laskar Karung. Karakter konten juga berbeda tergantung keinginan admin yang mengalolanya. Tidak ada panduan pengelolaan media sosial. Ada satu hal yang menjadi pemersatu setiap konten yaitu dengan menggunakan #laskarkarung dan #ciliwungdreams.
Kali ini KPC beruntung terpilih menjadi salah satu dari 10 peserta dalam program Catalyst oleh Maverick. Peserta yang dipilih merupakan perwakilan dari komunitas dan lembaga swadaya masyakarat. Hal ini dilihat oleh pihak Maverick karena merekalah yang bekerja lebih keras untuk mengusung banyak isu namun publikasinya tidak berjalan dengan baik, sehingga pengetahuan yang mereka miliki tidak tersebar ke masyarakat luas yang mengakibatkan gerakannnya seringkali tida sesuai target. Pelatihan ini diadakan di Kantor Maverick, Jalan Kyai Maja No. 21 E, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada 20 Agustus 2018, pukul 09.00-15.00 WIB. KPC diwakili oleh Nonet, Uti, dan Viedela. Pelatihan ini menyadarkan bahwa media sosial yang saat ini dianggap paling efektif yaitu instagram, ternyata belum tentu benar. Hal ini harus ditunjau ulang dengan menganalisis setiap media sosial yang dimiliki. Sehingga kedepannya dapat memperbaiki teknik publikasi yang akan dilakukan. Dua orang pemateri bergantian membuka wawasan peserta mengenai penggunaan media sosial. Mereka memberikan teknis serta tips dan trik agar konten yang disebarkan dapat membuat gerakan yang sedang dilakukan dapat lebih baik. Selain itu peserta juga diharapkan dapat membuang jauh anggapan bahwa media sosial satu lebih kuno daripada media sosial yang lain. Karena setiap kanal media sosial mempunyai audience masing-masing yang kadang tidak mau berpindah walaupun ada kanal media sosial terbaru. Setiap media sosial juga memiliki karakter tersendiri yang harus dipelajari misalnya mulai dari karakter penulisan, karakter gambar, dan lain-lain.
KPC sangat senang mengikuti kegiatan Catalyst karena menganggap bahwa media sosial adalah hal yang sagat berkaitan dengan kegiatan yang selama ini dilakukan. Target peserta/ relawannya adalah para pemuda, yang mana pemuda pada saat ini sangat akrab dengan media sosial. Sehingga KPC harus mendekatkan diri kepada target dengan cara melakukan publikasi yang baik melalui media sosial. Program Catalyst membantu mengupas satu per satu media sosial yang dimliki oleh setiap peserta hingga mengarahkan peserta membuat program publikasi setiap media sosial.program tersebut dikawal oleh mentor hingga kurang ebih 3 bulan. Harapan dari KPC sendiri setelah 3 bulan adalah dapat meningkatkan jumlah relawan dan meningkatnya diskusi mengenai Sungai Ciliwung semakin meningkat terutama di media sosial.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar