Sabtu, 01 September 2018

Batik Pewarna Alami


Indonesia kaya akan budaya dan seninya. Salah satunya adalah batik. Kita seharusnya senantiasa menjaga dan melestarikannya. Anggapan bahwa batik adalah tua saat ini sudah berubah, karena batik dapat dikreasikan menjadi berbagai barang yang identik dengan anak muda dan kekinian. Yogya-Solo merupakan sentra penghasil batik yang besar disamping Pekalongan. Batik adalah sebuah seni gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dulu.Pada awalnya batik dibuat hanya dengan cara digambar secara manual saja. Kemudian inovasi batik cap mulai muncul. Pembuatan batik tulis memerlukan alat yang disebut canting.
Saya bersama Pendi. Saya memakain kaos lukis buatan Pendi

Batik Yogya dan Solo memiliki banyak perbedaan karena sejarahnya sama-sama berasal dari Keraton Mataram. Namun dalam perkembangannya keduanya memiliki perbedaan. Misalnya pada desain yang mana batik Yogya lebih terlihat gagah dan identic dengan kebesaran, sedangkan batik Solo lebih kecil. Kemudian warna dasar batik Yogya juga identic dengan warna putih, sedangkan batik Solo lebih gelap seperti cokelat atau hitam. Pendi sebagai seorang pembatik asal Dusun Jarum, Bayat, Klaten mengungkapkan bahwa perbedaan membuat batik Yogya dan Solo adalah dari keluwesannya, batik Yogya lebih luwes ddan lentik, sedangkan Solo memiliki motif yang kaku. Misalnya dalam gambar daun, batik Solo memiliki ujung yang bulat, sedangnkan batik Solo berbentuk lancip.
Beberapa batik yang dihasilkan oleh Pendi

Pendi adalah pemuda berusia 21 tahun yang hobinya membatik. Hal tersebut didukung oleh lingkungan yang mana desanya merupakan sentra batik sehingga hamper setiap rumah memiliki usaha membuat batik. Bakatnya adalah keturunan dari ibunya yang juga seorang pembatik. Sejak SMP kegemaran membatiknya sudah terlihat. Awalnya dia tertarik dalam membattik bentukan dari kayu, seperti topeng, patung, hiasan dinding, dan lain-lain. Setelah itu dia baru mencoba tertarik dengan membatik di kain. Hobinya ini diteruskan karena kain batik menurutnya sangat potensial untuk dikembangkan. Hal tersebut didukung dengan keunikan batik yang dibuatnya. Dia menggunakan bahan alami sebagai pewarna batiknya. Menurutnya menggunakan bahan alami selain dapat memanfaatkan sumber alam yang ada, juga tidak merusak kulitnya. Karena dia merasakan bahwa tangannya selalu gatal-gatal ketika mewarnai batik dengan pewarna buatan. Namun dia mengungkapkan nantinya jika permintaan pasar atau ada pesanan untuk membuat batik dengan pewarna buatan akan tetap dia buatkan.

Kaos Lukis Pendi

Motif Batik Sidomukti
Pewarna alami memang jenisnya tidak banyak, misalnya kuning menggunakan buah jelawi, biru dengan daun indigo, dan cokelat kemerahan dengan limbah kayu mahoni. Namun Pendi dapat mengkombinasikan ketiga warna tersebut menjadi warna yang baru misalnya hijau, abu-abu, ungu, dan lain-lain. Dia juga memiliki teknik pewarnaan sendiri yang dapa menghasilkan warna tertentu. Sekali pewarnaan dapat memakan waktu yang lama karena harus melalui 10 kali pencelupan. Kemampuannya didapatkan dari kegemarannya mencoba hal baru. Hal inilah yang membuat batik buatan Pendi memiliki khas warna kalem.
Selain belajar dari orangtuanya, dia juga seringkali memanfaatkan teknologi untuk mencari tau mengenai batik. Hampir setiap hari dia membaca artikel di google yang membahas batik, terutama ketika dia mengalami kebingungan dalam proses pembatikan. Terutama mengenai motif yang dia buat. Karena menurutnya motif adaah  hal yang filosofis yang dia harus tau jenis-jenis motif yang tidak sembarangan dapat dibuat. Misalnya motif sidomukti yang berasal dari Yogya. Motif tersebut digunakan untuk pengantin karena melambangkan hubungan yang langgeng, sehingga pengantin yang menggunakan motif ini diharapka memiliki hubungan yang langgeng hingga akhir khayatnya. Contoh yang lain adalah motif Sekar Jagad, yang bergambarkan bunga sepatu. Motif ini melambangkan bunga dunia yang mana memiliki makna kekayaan bumi dapat dimanfaatkan oleh manusia. “Misalnya pohon yang dapat ditebang dan dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan rumah, lalu ada daun indigo yang kita menfaatkan untuk mewarnai batik”, tambah Pendi.

Motif Batik Sekar Jagad

Anak ke 4 dari 5 bersaudara ini memilih membatik sendiri di rumah daripada menjadi buruh pabrik seperti yang dilakukan teman-temannya ketika selesai sekolah SMP. Bahkan saat ini Pendi sudah bisa mengkoordinir beberapa ibu-ibu rumah tangga untuk membuat batik bersama. Sehingga selain dirinya, mereka juga mendapatkan tambahan penghasilan dari membatik. Selembar batik tulis yang berukuran 2,5 jika dibuat oleh 1 orang dapat selesai dalam waktu kurang lebih 1 minggu. Lalu pendi dapat menjual selembar batik tersbeut dengan harga Rp.450.000. Batik yang mereka hasilkan dijual melalui media online dan ofline. Seringkali Pendi menggelar pemeran dalam sebuah event di sekitaran Yogya dan Solo.
Selain membatik kain dia juga melukis kaos dan melukis sepatu. Hal tersebut dilakukan dengan senang hati tanpa beban dari siapapun. Baginya melukis hanyalah mengisi kekosongan dan menghilangkan kebosanan ketika dia terus menerus membatik. Alasan lain juga karena terkadang batik kain pesanan sudah dia serahkan agar ibu-ibu yang mengerjakannya. Kaos lukis yang dibuatnya dijual antara Rp.150.000-Rp.250.000 sesuai dengan ukuran dan kerumitan ukisannya. Konsumen dapat memilih sendiri gambar yang akan dilukis di kaosnya. Pendi juga memiki berbagai jenis bahan kaos yang dapat dipilih. Waktu pembuatannya tidak tentu, paling cepat 3 hari, karena melukis belum menjadi prioritasnya.
Sepatu Lukis Pendi
Pendi adalah salah satu pemuda yang pernah belajar bersama Martani. Keberaniannya untuk mencoba dan mengambil risiko salah satunya karena dilatih oleh Martnai. Dia tinggal di Martani kurang lebih selama 2 tahun. Dia mengaku bahwa banyak hal yang baru yang dia dapatkan di Martani. “Saya di sana sih jadi belajar disiplin, terutama waktu mbak.”, ungkapnya menambahi. Membatik merupakan awal yang bagus untuknya sehingga dapat bertemu dengan Martani hingga sekarang dapat lebih bermanfaat di kehidupan bermasyarakat. Peran pemuda yang nyata dapat terlihat di diri Pendi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar