Selasa, 29 Mei 2018

Sehat dengan Tepung Lokal

Kebutuhan gandum di Indonesia tergolong tinggi tinggi. Kebutuhan terbesar berada pada industri terigu. Permintaan produk mie dan roti sebagai makanan manusia, serta kebutuhan pakan ternak menjadi penyebabnya. Selain itu masyarakat Indonesia juga gemar sekali mengkonsumsi gorengan yang berbahan dasar terigu. Terigu dipilih karena rasanya yang gurih serta kemudahan untuk mendapatkan di warung-warung kecil.
Namun sayangnya gandum yang digunakan merupakan hasil impor. Gandum tersebut berasal dari antara lain dari Australia, Ukraina, Kanada, Amerika Serikat, Bulgaria, Moldova, Urugai, Rusia, dan lainnya. Tingkat impor gandum selalu meningkat. Asosiasi Tepung Terigu Indonesia (APTINDO) mengungkapkan bahwa pada tahun 2017 volume impor gandum mengalami kenaikan 9% dari tahun sebelumnya menjadi 11.48 juta ton. Nilainya juga meningkat 9.9% dari tahun sebelumnya menjadi US$2.65 miliar. "Indonesia sekarang sudah menjadi negara pengimpor gandum terbesar di dunia, melampaui Mesir," kata Dwi Andreas Santoso sebagai guru besar Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) pada Maret 2018.
Pada kenyataannya, Indonesia memiliki sumber daya lain untuk menggantikan gandum sebagai bahan dasar terigu/ tepung. Kita memiliki singkong, ganyong, beras, pisang, garut, kacang hijau, kacang merah, kacang kedelai, dan berbagai macam bahan lainnya. Kemudian jika dikombinasikan dengan komposisi tertentu akan menghasilkan rasa dan tekstur yang mirip dengan tepung berbahan dasar gandum.
Menanggapi permasalahan tersebut Martani Organic telah melakukan riset mengenai peluang menggantikan gandum dengan bahan lokal. Kami membuat tepung dari berbagai jenis bahan yang disebutkan di paragraf sebelumnya. Setiap tepung memiliki karakteristik sendiri sehingga perlu mengkombinasikan berbagai jenis tepung untuk mendapatkan rasa dan tekstur yang diinginkan. Saat ini kami telah memiliki 3 jenis tepung campuran atau biasa disebut premix, yaitu premix gorengan, premix cake, dan premix cookies. Komposisi premix gorengan adalah campuran dari mocaf (modified cassava flour), tapioka, beras, dan ganyong. Komposisi premix cake adalah mocaf, ketan, tapioka, dan garut. Sedangkan premix cookies adalah campuran antara mocaf, pisang, dan ganyong.
Berbagai macam tepung dari bahan lokal. Gluten free
Pemilihan bahan tersebut dilakukan atas dasar keprihatinan tingkat impor yang tinggi sedangkan bahan baku lain melimpah di Indonesia. Harga bahan baku seperti singkong, jagung, ganyong, gayam, dan lain-lain tersebut sangat rendah. Pembuatan tepung dari bahan lokal dapat membantu petani mendapatkan penghasilan yang lebih banyak, karena bahan tersbut tidak lagi dijual dengan harga yang sangat rendah. Selain itu produksi tepung lokal juga dapat menekan impor gandum yang selama ini terjadi.
Selain itu pemilihan bahan baku lokal juga dapat melindungi konsumen. Gandum adalah salah satu bahan yang mengandung gluten. Gluten adalah jenis protein yang terkandung salah satunya di dalam gandum yang bersifat seperti lem. Sehingga berperan agar makanan tersebut tetap menempel dan bentuknya tetap terjaga.
Pada dasarnya manusia tidak dapat mencerna gluten dengan baik. Kita memiliki bakteri baik dalam tubuh yang bermusuhan dengan gluten. Beberapa orang juga memiliki penyakit Celiac (gangguan autoimun). Mereka dilarang mengkonsumsi gluten karena tubuhnya mengenal gluten sebagai ancaman sehingga kekebalan tubuh akan menyerang dan menjalar ke Jaringan lainnya. Dinding usus yang rusak karena hal tersbut dapat mengganggu penyerapan nutrisi ke dalam tubuh. Gluten juga berbahaya bagi otak karena dapat menyebabkan Alzheimer dan demensia.
Maka dari itu kita harus mengubah gaya hidup untuk mengurangi asupan gluten ke dalam tubuh. Adanya inovasi tepung lokal tidak akan membatasi kita untuk berkreasi seperti dengan penggunaan gandum. Bahkan kita akan lebih kreatif dalam membuat berbagai macam olahan dari tepung. Kita dapat memilih jenis tepung sesuai karakteristiknya untuk membuat makanan yang enak dan sehat. salah satu contohnya adalah Gluten Free Banana Cookies.
Bahan:
- 200 gr tepung pisang
- 80 gr tepung garut
- 20 gr tepung ganyong
- 80 gr gula pasir halus
- 60 gr butter
- 100 gr margarin
- 3 sdm susu bubuk
- 2 butir telur

Bahan selai:
- Buah pisang secukupnya 
- Gula palem secukupnya (bisa diganti madu) 
- Kayu manis bubuk secukupnya
- Ayak bahan bubuk lalu sisihkan

Cara membuat:
- Campurkan bahan bubuk dengan margarin dan butter, aduk menggunakan tangan hingga rata.
- Tambahkan telur, adoni hingga tak lengket di tangan. Jika masih lengket, bisa tambahkan topping ganyong.
- Blender semua bahan selai lalu sisihkan. Untuk memudahkan menuang, bisa dimasukkan ke dalam piping bag.
- Bentuk cookies sesuai selera, beri sedikit lubang di atasnya lalu bubuhkan selai.
- Letakkan di atas loyang yang telah dialasi kertas roti. Panggang hingga matang dan selai berwarna mengkilat kecoklatan.

Resep dari http://rumahtepunglokal.blogspot.co.id/2018/02/banana-cookies-glutenfree.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar