Selasa, 16 Agustus 2016

Pembuatan Nugget Tahu di Desa Tambakbaya

Tak seperti biasanya, kali ini pukul 7 pagi kami sudah antre mandi. Rumah yang kami tempati hanya memiliki satu kamar mandi. Secepat-cepatnya mandi, pastilah Sonia yang selalu mengawali. Hal ini terjadi karena semalam kami telah menyusun agenda untuk hari ini. Kami berbagi tugas, namun ada tugas besar bersama yang harus kami lakukan bersama. Yaitu pelatihan pembuatan nugget tahu di Kampung Cilame RW 4 Desa Tambakbaya dengan ibu-ibu yang tak memiliki waktu luang.
Menjelang siang setelah tugas yang dibagikan selesai, saatnya kami bersama menuju Kampung Cilame. Ada sedikit kekhawatiran yang membuat kami sedikit gelisah jika kegiatan ini sepi. Kami menghitung langkah sembari berbincang selama perjalanan di jalan yang menanjak. Aku merasa senang ketika mendapat senyum sapaan warga yang bertemu untuk mendahului ataupun berpapasan. Beberapa aktivitas terlihat dari mereka. Ada anak-anak kecil sedang berjalan dengan tangan yang membawa jerigen air. Kampung Cilame memang terkenal dengan tempat yang susah mendapatkan air. Mereka harus mengangkutnya dari bawah. Warga yang tidak memiliki pompa air harus rela mengangkutnya ember demi ember ke rumahnya. Ada juga bapak-bapak yang turun terlihat seperti baru pulang dari ladang, karena dia membawa cangkul dan memakai sepatu boot serta pakaiannya yang kotor. Ada juga gerombolan remaja berseragam yang berjalan menanjak sambil bergurau dengan temannya, mereka baru pulang sekolah.
Kami disambut hangat oleh warga Kampung Cilame. Rumah Bu Mumah dipilih untuk melakukan pelatihan ini, karena dirasa tempatnya yang strategis, dekat dengan warga lain, dapur dan alat-alat yang memadai. Karena kami hanya bisa menyediakan bahan untuk nugget tahu saja, kami butuh pinjaman alat. Kami ikut mempersiapkan alat yang dibutuhkan, beberapa alat dikeluarkan dari lemari khusus bagi barang-barang yang sepertinya jarang dipakai. Sembari menunggu pukul 2 siang (undangan untuk para ibu), kami berbincang sedikit dengan pemilik rumah. Bu Mumah yang ramah memberikan kami makanan ringan yang sebagian besar dibuatnya sendiri.
Belum juga sampai pada waktu yang kami sepakati bersama, sebagian warga sudah hadir dengan perasaan tak sabar yang terlihat dari raut wajahnya. Beberapa menit selanjutnya dapur Bu Mumah penuh, hingga ada beberapa orang yang harus rela mengikuti pelatihan dari luar. Seeekali ada ibu yang melongokan kepalanya dari pintu. Terdengar bisikan ibu-ibu yang berada di luar “Naon tah resepna? (Apa tuh resepnya?)”, serta pertanyaan lain yang tidak ku mengerti artinya dikarenakan mereka berbicara dengan bahasa sunda.
Anak-anak lebih narsis, ibu-ibu sembunyi di belakang layar
Dengan lantang Baskoro yang kelahiran Medan dan Ninis asal Bekasi menjelaskan langkah-langkah membuat kreasi makanan bergizi itu. Beberapa ibu ikut membantu mengaduk adonan bahkan hingga menggoreng. Ternyata kekhawatiran yang tadi kami rasakan tidak berlaku. Ternyata mereka begitu antusias mengikuti kegiatan ini, banyak pertanyaan yang muncul dari mereka. Sebisa mungkin kami jawab dengan senang hati.
Anak-anak menunggu di dekat penggorengan dengan harapan lebih cepat mendapatkan nuggetnya. Hanya butuh satu sampai dua jam saja nugget tahu selesai digoreng dan membuat mereka saling berebut. Tapi kami punya cara untuk menenangkan dengan mengajak mereka berbaris di depan rumah sekaligus untuk berfoto bersama sambil memegang nugget bersama. Senang bukan main ketika bisa berbagi ilmu dan pengalaman walau tak banyak. Intinya senyum mereka adalah senyum kami juga. Selain berkreasi dalam membuat makanan, ada juga pesan yang terselip dalam kegiatan ini, yaitu menghimbau ibu-ibu untuk membuat makanan sehat sendiri untuk anak, karena makanan ringan yang dijual bebas belum tentu terjamin kesehatannya. Anak Indonesia harus kreatif dan sehat. 
Selain di Kampung Cilame RW 4 Desa Tambakbaya, pelatihan pembuatan nugget tahu juga akan dilaksanakan di setiap RW dengan harapan pengetahuan yang kami bagikan dapat tersebar menyeluruh ke semua warga.
Twitter: @viedela_ve
IG: ViedelaAK
WA: 085742283163

Tidak ada komentar:

Posting Komentar