Sabtu, 19 Januari 2019

Minyak Kelapa di Bali


Bali memang selalu mempesona di mata saya. Keindahan alamnya, keramahan penghuninya, kemewahan kotanya, dan kelezatan makanannya. Walaupun beberapa hal yang terjadi di Bali seringkali membuat saya sedih. Daya tarik Pulau Dewata yang sangat kuat akhirnya mampu membuat saya kembali ke sini. Kali ini saya tinggal di Desa Les. Sebuah desa yang mulai dilirik oleh wisatawan asing karena keberhasilannya dalam kegiatan penyelamatan terumbu karang. Selain itu, hal yang membuat saya tertarik dengan Desa Les adalah keberadaan produk lokal yang mulai berkurang karena perubahan gaya hidup yang serba bisa membeli produk kebutuhan. Aktivitas produksi dari hasil bumi mulai berkurang, karena lebih praktis membeli daripada membuatnya.
Hari pertama pada tanggal 3 Januari saya memulai kegiatan dengan berjalan keliling desa. Saya melihat banyak jajaran pohon kelapa di sepanjang pantai desa ini. Beberapa kali juga dikagetkan dengan kelapa yang jatuh ke tanah, setelah dilihat ternyata banyak juga kelapa yang ada di tanah tidak dimanfaatkan. Saya menemui salah seorang ibu yang sedang menganyam daun kelapa yang kemudian saya tahu itu adalah canang sari untuk keperluan ibadah penganut hindu. Beberapa hari kemudian saya bertemu dengan Pak Komang Wi, dia kerja di sebuah villa di Pantai Penyumbahan, Desa Les. Setelah bercerita mengenai perjalanan saya ke sini dan mengenai pohon kelapa, dia mengungkapkan bahwa mertuanya dulu adalah pembuat minyak kelapa. Akhirnya saya memutuskan untuk mengunjungi rumahnya karena ingin melihat proses pembuatan dengan resep yang sudah diturunkan kepada isteri Pak Komang Wi.
Indonesia memiliki tanah yang bagus untuk pertumbuhan pohon kelapa, terutama di daratan rendah misalnya daerah pesisir. Salah satu daerah pesisir yang indah dan lestari sebagai penghasil kelapa adalah Desa Les, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, Bali. Kebanyakan warga Desa Les bekerja sebagai nelayan. Selain itu mereka juga memiliki lahan pertanian yang dimafaatkan ketika cuaca sedang buruk sehingga tidak bisa melaut. Tanaman yang biasanya dimanfaatkan adalah jagung, umbi-umbian, dan kelapa. Saat ini sudah jarang ditemukan nelayan yang sekaligus menjadi petani jagung maupun umbi-umbian, namun pohon kelapa masih tetap banyak. Kelapa seringkali tidak dimanfaatkan, buahnya berjatuhan ketika sudah tua.
Seluruh bagian pada pohon kelapa dapat dimanfaatkan. Warga Desa Les lebih banyak memanfaatkan daunnya untuk membuat canang sari sebagai wadah sajen dalam peribadahan. Sesekali mereka menggunakannya sebagai pelengkap jaje Bali (berbagai jenis makanan ringan khas Bali). Kali ini Desa Les sedang berupaya mengembangkan minyak kelapa untuk bahan masakan dan bahan kecantikan.
Warga Desa Les sebenarnya memiliki potensi menjadi penghasil olahan kelapa, misalnya minyak kelapa karena banyak orangtua yang dulu sering membuat minyak kelapa untuk dikonsumsi sendiri. Bahkan kebanyakan pembuat minyak kelapa memiliki resep khusus untuk menghasilkan minyak kelapa yang berkualitas. Sehingga minyak kelapa yang dihasilkan oleh warga Desa Les lebih bening, tahan lama, dan aromanya wangi bersahabat.  
Minyak Kelapa buatan keluarga Komang Wi
Minyak kelapa adalah minyak yang berasal dari buah kelapa dengan proses pemasakan/ pemanasan. Minyak kelapa mengandung lemak jenuh dan asam laurat tinggi. Lemak jenuh yang terkandung berjenis Medium Chain Triglycerides (MCT) yang digunakan secara langsug oleh hati sebagai energy. Asam laurat memiliki khasiat yang sama dengan air susu ibu (ASI) yaitu sebagai antivirus, antibakteri dan antiprotozoal. Di dalam tubuh asam laurat akan merubah bentuk menjadi monolauin agar lebih berfungsi dalam menjaga kesehatan manusia. Selain itu minyak kelapa juga dapat menurunkan kadar kolesterol dalam tubun, meembantu menurunkan berat badan, melembabkan kulit, menjauhkan kutu rambut, dan mengatur kadar gula darah.

Pembuatan Minyak Kelapa

Kelapa 20 butir (harga 3rb per butir dan biaya parut 15 rb)
Ditambahkan air 2-3 liter
Diremas agar keluar santan
Ambil santannya, pisahkan dengan ampas
Rebus santan dengan api besar hingga mendidih
Tambahkan lagi air agar terlihat pemisahan minyaknya
Tunggu hingga mendidih lagi, sesekali diaduk
Matikan api jika sudah mendidih
Diamkan hingga dingin
Pisahkan minyak dengan ampas kentalnya
Menghasilka 1,5 liter dengan waktu kurang lebih 2 jam.
Kandungan minyak setiap kelapa berbeda
Bahan tambahan (resep rahasia)

Untuk tau bagaimana proses pembuatannya, silahkan klik link di bawah ini. Kali ini saya bocorkan resep rahasianya loh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar