Ekspedisi adalah kegiatan yang wajib dilakukan
oleh setiap makhluk hidup. Ekspedisi bisa dilakukan secara individu maupun
berkelompok. Hal tersebut dilakukan dengan cara keluar dari kebiasaan atau
sering disebut dengan zona nyaman. Tujuan dari ekspedisi adalah mengenal diri
sendiri dan keadaan sekitar. Dengan keadaan kita yang berbeda dari keadaan maka
akan timbul rasa kesendirian dan rasa jauh dari tempat tinggal sehingga dengan
sendirinya kepribadian yang asli akan muncul. Keadaan yang mendesak akan
mengakibatkan sifat sensitif muncul. Setiap orang memiliki kesensitifan yang
berbeda. Beberapa orang akan terlihat lebih mudah marah, sabar, rajin atau
malas, mudah bergaul atau tertutup, atau memunculkan sikap bijaknya. Hal itu
terjadi secara alamiah.
Dengan mengenal keadaan sekitar maka
kita dapat merasa kecil di mata Sang Kuasa. Kita juga bisa membandingkan bahwa
apa yang terjadi di tempat kita tinggal dengan
tempat dimana kita berekspedisi. Apa saja yang menjadi kelebihan dan
kelemahan diantara keduanya. Sehingga kita bisa mengambil nilai-nilai kehidupan
yang patut diterapkan.
Ekspedisi tidak akan terjadi jika hanya
dibayangkan saja. Perlu tindakan untuk mewujudkannya. Kadang tindakan yang
dibutuhkan tidak cukup dengan perjuangan yang sedikit. Sangat banyak hal yang
harus dipersiapkan. Terlebih jika ekspedisi dilakukan secara berkelompok.
Sesama anggota kelompok harus terlebih dahulu memiliki ikatan batin yang kuat.
Ikatan tersebut akan mewujudkan rasa kebersamaan, kekompakan, kerja sama,
koordinasi, tanggung jawab atas sesama anggota, saling membutuhkan dan
dibutuhkan, serta rasa saling membantu yang tinggi. Jika ikatan telah terjalin
dengan baik, rangkaian ekspedisi akan berjalan dengan lancar.
kebersamaan akan muncul hasil komunikasi yang baik (dok-L) |
Berbeda dengan komunikasi yang dilakukan melalui media. Modernisasi teknologi bisa juga membuat komunikasi terjalin dengan memunculkan tampilan seakan komunikasi terjalin secara langsung, misalnya dengan video call, tetapi akan jelas berbeda dengan bertemu secara langsung. Karena sentuhan secara langsung dapat menimbulkan afeksi yang lebih terasa.
Seperti yang dipaparkan di awal bahwa
ekspedisi dilakukan dengan cara keluar dari kebiasaan, maka ekspedisi baik
dilakukan dengan pergi keluar. Keluar yang dimaksud di sini tidak cukup dengan
keluar rumah, namun minimal pergi ke luar kota. Jika masih di dalam kota atau
daerah sendiri, aura yang dirasakan masih mirip dengan keadaan di tempat
tinggal sendiri. Semakin jauh melakukan ekspedisi, maka akan semakin terlihat keaslian sikap seseorang. Semakin jauh impian
seseorang untuk pergi ke luar maka semakin besar tekadnya untuk
mempersiapkan dan mewujudkan sebuah
ekspedisi. Kembali lagi bahwa impian-impian yang muncul akan semakin besar
ketika seseorang sering berkomunikasi, membaca, dan memahaminya.
Di sinilah yang juga dibutuhkan dalam
mengawali sebuah ekspedisi yaitu memastikan tujuan ekspedisi. Mulai dari tempat
yang diinginkan untuk dikunjungi, apa saja yang akan dilakukan, apa yang ingin
didapat, dan bagaimana untuk mewujudkan ekspedisi itu sendiri. Mudah bagi
seseorang untuk menentukan hal tersebut. Tapi tidak sama halnya jika ekspedisi
dilakukan secara berkelompok. Menyamakan persepsi dan keinginan setiap individu
sangat penting, agar tidak terjadi kesenjangan, sehingga ekspedisi akan
berhasil dilakukan.
Setelah menentukan tujuan, saatnya
kembali difikirkan bersama bagimana caranya agar ekspedisi terwujud. Sebisa
mungkin informasi yang diperlukan harus didapatkan dan dipahami secara seksama.
Mulai dari keadaan tempat tujuan ekspedisi, seberapa jauh dan cara menuju
kesana, transportasi apa yang bisa dijangkau dengan keadaan keuangan dan fisik
saat itu, apa saja yang ingin dilihat dan dipelajari, serta segala sesuatu yang
perlu dipersiapkan. Segala informasi akan sangat mudah didapatkan jika kita
berusaha maksimal. Teknologi yang semakin canggih dengan mudahnya menjawab
segala informasi yang dibutuhkan. Lebih bagus lagi ketika bisa mendapatkan
informasi dari seseorang atau sebuah instansi yang bisa dipercaya kefalidan
informasinya.
Banyak yang mengatakan bahwa ekspedisi
sebagian besar dilakukan dengan nekad, namun akan lebih baik ekspedisi
dipersiapkan dengan matang dari segala kondisi yang mungkin terjadi. Akan
banyak kendala yang dihadapi dalam berekspedisi, mulai dari persiapan bahkan
sampai selesai kegiatan. Namun kendala yang dihadapi akan terasa sangat ringan
jika dijalani secara ikhlas. Kendala yang sering muncul adalah dai sisi
kelengkapan logistic, keadaan fisik, dan keahlian.
Setelah mendapatkan informasi mengenai
apa saja yang perlu dipersiapkan dan bagaimana tingkat keahlian dibutuhkan
untuk berekspedisi, maka saatnya berlatih untuk memenuhi segala kebutuhan dan
syarat keahlian tersebut. Barang yang utama dibutuhkan adalah logistik.
Peralatan dan bahan makanan harus dipersiapkan secara lengkap. Untuk
melengkapinya, bisa dengan meminjam maupun membeli. Namun perhatikan juga
keadaan keuangan pada saat itu. Uang yang dimiliki bukan hanya untuk memenuhi
barang-barang yang diperlukan, tetapi juga untuk biaya transportasi.
Selain itu, keahlian juga harus dipenuhi
dengan cara berlatih. Sesama anggota ekspedisi bisa saling mengajari atau
meminta bantuan dari pakar dari keahlian yang dibutuhkan.
Keuangan juga seringkali menjadi
kendala. Namun berfikirlah secara positif bahwa orang-orang dan lingkungan
sekitar akan sangat mendukung atas niatan baik yang akan dilakukan. Maka
ekspedisi yang dirancang harus memiliki tujuan baik dan menguntungkan bagi
pribadi maupun pihak di luar sana. Keahlian berbicara dan meminta bantuan
merupakan keahlian yang juga harus diasah. Cara menuturkan perkataan yang baik
akan selalu mendekatkan bantuan yang dibutuhkan. Dengan begitu maka kendala
keuangan akan teratasi. Jangan selalu berfikiran bahwa bantuan yang ingin kita
dapatkan adalah berbentuk uang. Terima saja segala bantuan yang ditawarkan dari
orang lain asal hal tersebut baik dan akan membantu lancarnya ekspedisi yang
akan dilakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar