Tanggal 1 Februari kami
melanjutkan perjalanan ke Kasepuhan Adat Ciptagelar . seperti biasa sebelum
berjalan, terlebih dahulu materi navigasi darat diterapkan, tentunya agar jalur
yang akan dilewati benar-benar tepat. Hanya 2 jam perjalanan melewati jalur
tanah yang licin dan banyak pohon tumbang kami pun sampai pada kampung tujuan.
Melihat pemandangan yang menawan dari atas kampung membuat kami lega, karena
sebentar lagi kami akan beristirahat dan pastinya akan ketemu Abah Ugi.
Gambar 4 Kasrizal, Ariya, Akbar, Ve (ki-ka) begaya dalam perjalanan menuju Kasepuhan Adat Ciptagelar |
Sesampainya di sana kami
langsung bersih-bersih karena badan kami yang basah dan penuh lumpur. Kami
merinding, kulitpun mengeriput karena air di kampung ini terasa sangat dingin. Teh
hangat adalah minuman ampuh yang dapat meningkatkan suhu tubuh kami.
Bersisir-sisir pisang terhidang di depan kami, dan racikan kopi berhasil
membuat mata kami liar meliriknya. Dengan gelas-gelas kaca kami dipersilahkan
untuk menyeduhnya sendiri, karena kebiasaan warga kampung agar pengunjung
merasa berada di rumah senidiri. Dan prasmanan makan sore siap menyambangi
perut kami yang rasanya permukaan dalam usus telah saling menempel.
Sambil santai, kami berbincang
dengan warga dan menikmatisejuknya kampung adat ini. Kasepuhan Adat Ciptagelar
memiliki pranata sosial yang menurut Kang Yoyo berjalan lebih teratur daripada
negara kita ini. Dengan beberapa rorokan yang ada, kampung ini sangat teratur.
Setiap rorokan yang diibaratkan seperti menteri di suatu negara memiliki fokus
pekerjaan tersendiri. Untuk mengkajinya, kami membagi MPCA ke setiap rumah
rorokan. Tiap rumah rorokan dibagi ke setiap 2 orang MPCA. Kajian yang
dilakukan tidak terpaku pada hal yang dilakukan rorokan yang ditinggali. Mereka
bebas akan mencaritahu tentang hal yang membuat mereka tertarik. Waktu satu
malam dirasa kurang, namun kami harus melaksanakan rencana kegiatan yang telah
dirancang.
Cerita tentang leuit, kesenian, kerajinan
tangan, upacara adat, dan lainnya cukup membuat kami penasaran untuk kembali
lagi di waktu berikutnya agar bisa mempelajari lebih dalam tentang Kasepuhan
Ciptagelar ini.
Gambar 5 Deretan Leuit yang menjadi salah satu kekhasan dari Kasepuhan Adat Ciptagelar |
Gambar 6 Galang sedang mencoba salah satu bidang kesenian yang ada di Kasepuhan Ciptagelar yaitu gamelan |
Senja di hari berikutnya, 2
Februari 2015 mereka kembali berkumpul. Mereka terlihat riang telah mengetahui
berbagai cerita yang tidak bisa didapatkan di tempat lain. Kali ini saatnya
kami berbagi cerita, membuat lingkaran diskusi di depan Imah Gede adalah yang
kami tunggu. Secara bergantian kami bercerita segala hal yang didapatkan dan
dilakuakan. Senang, lucu, dan haru saling diungkapkan tak ada canggungnya.
Gambar 7 Sarahsehan bersama Abah Ugi dan anggota dan MPCA LAWALATA IPB |
Malam ini adalah saatnya kami untuk
sarasehan dengan Abah Ugi, kepala Kasepuhan Adat Ciptagelar. Sarasehan ini
bertujuan untuk mengecek apakah cerita yang didapatkan dari warga sepenuhnya
tepat atau tidak. Dan inilah saatnya bagi kami untu menanyakan berbagai hal
yang masih membingungkan. Karna terlalu asik kami berbincang dengan abah, tak
terasa hari sudah terlau larut, sehingga kami memutuskan untuk menyudahi sarasehan.
Masih banyak waktu lain untuk kami berkunjung kembali ke Kasepuhan ini.
Gambar 8 MPCA siap untuk meninggalkan Kasepuhan Ciptagelar dan melanjutkan perjalanan SLK |
Pagi hari kami bersiap untuk
kembali berjalan menuju pantai Seupang. Perjalanan yang cukup panjang kami tempuh dengan penuh semangat. Ada
3 anggota Lawalata yang terlebih dahulu pulang ke Bogor karena keperluan
pribadinya yaitu Galang, Ariya, dan Ira. Tim anggota Lawalata yang akan
melanjutkan perjalanan SLK dibagi menjadi 2, satu tim pendahulu adalah Ve,
Daus, Aji, Raycel, Aziz, Kasrizal, dan Sheila. Sedangkan Akbar, Hanif, dan
Irham mendampingi MPCA di belakang kami.
Gambar 9 MPCA dalam perjalanan menuju Pantai Seupang |
Di hari ke dua perjalanan, tepat
pada tanggal 4 Februari 2015 pada pukul 10.00 WIB tim pendahulu sampai di
pantai Legon Pari, pantai tersebut terletak di sebelah pantai Seupang yang mana
menjadi pantai tujuan terakhir kami. Penantian tim pendahulu terasa lama,
karena tim MPCA baru sampai pada tanggal 5 Februari 2015 pukul 08.00 WIB. Sesampainya
MPCA datang, kami pun langsung membagi tempat untuk beristirahat dan mendirikan
bivak.
Gambar 10 Pantai Legon Pari dengan pasir putih, laut biru, dan langit yang memulai menjingga
|
Kami mengisi hari dengan
kegiatan latihan survival di pantai. Hal paling mudah yang kami lakukan adalah
memancing ikan dan mencari hewan laut lain yang bisa dimakan. Semalam kami
berdiskusi di pantai Legon Pari. Saat pagi datang, kami kembali melakukan
kegiatan, namun kegiatan kali ini adalah permainan. Tujuan kami melakukan
permainan tersebut adalah untuk penyegaran otak dan otot sembari menikmati
terik suasana pantai. Saat panggilan adzan datang di pertengahan hari, kaum lelaki
muslim bersiap untuk bershalat Jum’at. Sepulang shalat Jum’at, kami semua makan
siang, lalu melanjutkan perjalanan ke tujuan terakhir pantai Seupang.
Perjalanan tersebut dapat ditempuh dengan melewati karang ataupun bukit, namun
kali ini kami memilih untuk melewati karang karena kebetulan kondisi air laut
sedang surut.
Semalam kami menginap di pantai
Seupang. Dan hari terakhir yaitu tanggal 7 Februari 2015, beberapa anggota
Lawalata yang lain menyusul untuk bersilaturahmi dan sekaligus menjemput kami
untuk pulang, karena segala kegiatan yang direncanakan dari awal telah usai
kami tempuh.
SLK bukanlah kegiatan yang
biasa. Butuh proses yang panjang untuk melakukannya. Butuh fisik dan mental
yang kuat untuk melewati semua itu. Yang pasti kami anggota Lawalata tidak akan
pernah berhenti untuk berpetualang. Tidak hanya untuk menikmati ciptaan Tuhan
yang istimewa, namun juga mempelajari segala isi dunia, sebagaimana pepatah
mengatakan bahwa kita harus terus belajar walaupun sampai ke negri China.
Bahkan tidak hanya itu, kami akan belajar sampai ke ujung dunia, sampai akhir
khayat kami.
LAWALATA. . . . . . JAYAAAA. . . . .!!!
twitter: @viedela_ve
IG: viedelaak
email: veviedelaak@gmail.com
phone: 085742283163
Tidak ada komentar:
Posting Komentar