Kunikmati jalan-jalanku kembali ke
Jogja. Salah satu kota yang sangat sering aku kunjungi dan tak pernah bosan
rasanya di kita itu. aku serasa hidup ketika di sana. Memang hobiku jalan-jalan
mungkin. Kala itu liburan ujian Tengah Semester satu, sangat awal aku kuliah.
Aku berjalan dari Bogor dengan seorang teman bernama Resty. Dia yang bawel dan
cempreng mirip tante girang. Sedikit menyebalkan, tapi setidaknya ada yang
menemaniku sepanjang jalan untuk ngobrol, walaupun sebenarnya aku sudah biasa
sendiri.
Kami tak banyak teman disana, yang
ada sepupu perempuan dan laki-lakinya dan kakakku. Tak apalah, nanti juga
ketemu banyak teman. Hari pertama kami hanya istirahat di kamar kos milik
sepupu perempuan Resty. Hanya sehari kami meregangkan otot, dan hari berikutnya
kami susuri beberapa tempat terkenal di Jogja. Walaupun kami sempat berpisah di
jalan masing-masing, tetap saja seru.
Sebelum berpisah, kami sempat
bermain ke Situs Prambanan, Taman Sari, dan karaukean. Saat di Prambanan
rupanya kami tidak terlalu beruntung, karena disana mendung. Pemandangan yang
di dapatkan oleh lensa kamere tidak terlalu bagus. Tapi dapat lah sedikit foto
cantik. Dengan kain khas yang khusus yang dipakaikan di pinggang ketika
memasuki situs, serta helm pengaman saat memasuki candinya langsung.
Tidak hany berdua, kami mengajak
dua teman untuk menemani kami. Ada mas Eka yang berbaju merah, dia sangat
narsis melebihi aku mungkin, da nada kak Fahri yang minta ampun pendiamnya,
tidak pernah bercanda dengan kocak seperti kami bertiga.
prambanan |
taman sari jogjakarta |
Hari berikutnya kami melanjutkan berjalan-jalan ke Taman
Sari. Memang melelahkan ke sana, harus berjalan lumayan jauh dari parkiran
motor kami. Dan sampai sana sudah sore sehingga kami sedikit terburu-buru.
Masih dengan mas Eka, namun kak Fahri tidak dapat ikut, sehingga diganti dengan
kakak sepupunya Resty. Seperti biasa kami berburu foto, mencari sudut-sudut dan
pencahayaan yang bagus.
alun-alun kidul jogjakarta |
Sepulang dari Taman Sari, kami
beristirahat di Alun-alun Kidul Jogjakarta. Suasana malam yang dingin dan
sedikit ramai karena sedang yang banyak berlibur. Belum puas dengan yang tadi,
walaupun badan sudah lengket, muka sudah tidak karuan, tetap kami bersemangat.
Setelah meminum tehh hangat khas angkringan, kami kembali bermain. Kami taruhan
untuk dapat melewati antara pohon beringin besar yang ada di tengah alun-alun.
Dengan bergiliran kami saling mencoba. Nyatanya susah, taka da yang berhasil
dari kami, sehingga tidak ada yang memenangkan pertaruhan.
Hanya itu yang aku lakukan dengan
Resty. Selepas itu aku tinggal bersama kakakku Danu. Disana aku ngotot untuk
pergi bermain, walaupun awalnya dia tidak mau mengantarku, namun akhirnya
dengan sedikit bujukan dari teman spesialnya Vemmy, kami pun pergi bersama
ditambah dengan Dimas yang berbaju merah.
Tujuan utama kami adalah pantai, awalnya bingung mau ke pantai mana, namun
akhirnya kami memilih untuk ke pantai yang dekat saja, yaitu Parangtritis. Ya
salah satu ikon Jogja. Kami menunggu matahari tenggelam disana. Bermain pasir,
ombak, bernyanyi dan berteriak-teriak karena saling berlarian kejar-kejaran,
dan gendong-gendongan. Kami tertawa lepas, rasanya tak ada beban yang
menggelayuti hidup ini.
Selang beberapa menit matahari tenggelam, teman kami datang dengan cerianya, yaitu Hendrik yang membawa satu temannya. Dia pun akhirnya ikut bermain air dengan kami.
parangtritis jogjakarta |
Puas bermain, kami pun merasa
lelah. Akhirnya kami putuskan untuk membersihkan diri. Tak ada satupun dari
kami yang membawa pakaian dalam, sehingga kami terpaksa membeli dengan harga
yang sangat mahal disana. Bisa sampai dua kali lipat.
Teman-teman, sebentar lagi kita
akan memasuki libur panjang. Jogja bisa menjadi salah satu pilihan yang cocok
untuk kalian yang suka bermain dengan alam dan sejarah, disanalah gudangnya.
Nikmatilah keindahan dan kesejukan Jogja yang khas. Dan jangan lupa yang akan
bepergian silahkan persiapkan dengan baik, mulai dari uang, bekal makanan,
hingga pakaian ganti. Selamat berlibur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar