Ini adalah kali
pertama aku merasakan berjalan dalam kegelapan. Bukan dalam gudang bukan juga
dengan mata tertutup. Aku berusaha sekeras mungkin untuk membesarkan diameter
pupilku, namun apa daya cahaya tak dapat menembus gelapnya pandanganku. Deras
angin terdengar ramai di telingaku. Aku
merasa sedikit takut, jantungku berdegub sangat kencang. Aku mencoba
mengingat-ingat apa yang sebenarnya terjadi, dan kuraba seluruh badanku mulai
dari kaki sampai kepala. Banyak benda yang menempel pada badanku ini. Saat
sampai di kepala, aku tak sengaja menekan sesuatu yang ada di kepalaku ini, dan
tiba-tiba semuanya terlihat terang. Oh mungkin ini jawaban dari Tuhan, aku
masih ada dalam dunia nyata. Aku masih bisa melihat dinding-dinding yang
berkilau dan seperti akan menghimpit badanku ini. Batu-batu seperti digantung
itu selalu meneteskan butiran air terasa dingin. Dan benar informasi dari
telingaku tadi, aliran sungai terasa di kakiku lumayan deras.
Aku berjalan
menyusuri ruang gelap ini, barangkali aku bisa menemukan jalan untuk kembali ke
duniaku. Sambil melihat kanan-kiri, batuan yang indah bagaikan ukiran Kayu Jepara. Ingin sekali aku membawanya pulang, namun sesaat aku ingat seseorang
berkata bahwa jangan pernah mengambil sesuatu yang bukan hak kita, jadi kunikmati saja pemandanganya, cukup cerita saja untuk kubawa pulang. Walaupun
aku tak tahu nantinya akan ku ceritakan dari bagian mana.
Selain
bebatuan, di sana aku menemukan banyak hewan yang sedang asyik dengan tingkah
lakunya masing-masing. Ada segerombolan hewan mirip semut yang tak ku ketahui
sedang apa, ada juga yang mirip laba-laba dengan lincaahnya membuat sarang
dengan cairan putih dan lengket.
Setelah
beberapa menit aku berjalan, disana aku berhenti pada suatu ruangan besar yang
kusebut itu kamar pengantin. Karena memang ruangan itu mirip sekali dengan
kamar pengantin, dindingnya penuh dengan hiasan. Ada yang baru di mataku, yaitu
batu mengkilat dan bentuknya menyerupai sistem sawah terasering. Aku mencoba mendudukinya, terassa dingin di
pantatku. Aku pun membenahi baju yang melekat pada tubuhku ini. Bajunya
membuatku sedikit berkeringat, karena pori-porinya tidak menyerap keringatku
mungkin, dan juga banyak saku-saku kecilnya. Saat aku meraih saku, ternyata ada
beberapa bungkus kecil cemilan yang banyak terbuat dari keju dan cokelat. Cukup
untuk mengganjal perutku yang mulai lapar ini.
Merambat di dalam gua. |
Dari sana aku
kembali berjalan, sedikit berbelok ke kanan dan menanjak. Dan yang mengejutkan
adalah, aku kembali ke kamar pengantin yang
indah ini. Itu artinya kemungkinan aku bisa kembali. Dari kamar
pengantin ini juga aku mulai mengeluarkan perlatanku untuk mengukurku yang tadi
ku temukan di saku-saku bajuku. Karena aku sangat penasaran seberapa jauh tadi
aku berjalan. Walaupun melewati rintangan, seperti air terjun dan belokan-belokan,
aku tetap mengukurnya dari tengah. Tak kuhiraukan kanan kiriku selebar apa.
Terus dan terus aku berjalan, hingga akhirnya aku menemukan sorotan cahaya dari depanku. Langsung dengan cepat aku menghampirinya. Setelah ku ketahui bahwa itu adalah duniaku, maka aku sadar, aku masih hidup, dan yang tadi itu nyata, aku tak sedang bermimpi. Dan aku sadar, bahwa dari tadi aku ada di sebuah gua, aku memakai perlengkapan yang aman untuk masuk ke gua. Tidak hanya berjalan, tapi aku melihat banyak ornamen gua yang mirip seperti apa yang di paparkan di internet, aku juga melakukan pengukuran. Semua itu asyik dan menantang. Ingin aku kembali lagi ke dalam gua suatu saat nanti.
Gua sangat
menarik bagiku, disana damai, sejuk, dan teratur nan alami, terutama
desain ornamennya. Pesan saya, mari kita
jaga salah satu ciptaan Tuhan ini, jangan pernah merusak sedikitpun apa yang
ada di dalam maupun di luarnya. Agar kita masih dapat tetap melihat jika kita
berkesempatan untuk mengunjunginya lagi.
Berikut ini adalah pengukuran yang kami lakukan secara sederhana
:
no
|
rute
|
panjang (m)
|
sudut (derajat)
|
1
|
chamber-stasiun 1
|
13,1
|
50
|
2
|
stasiun 1 -2
|
8
|
87
|
3
|
stasiun 2 - 3
|
4,8
|
0
|
4
|
stasiun 3 - 4
|
3,5
|
10
|
5
|
stasiun 4 - 5
|
3,09
|
350
|
6
|
stasiun 5 -air terjun 1
|
5,4
|
10
|
7
|
air terjun 1 - stasiun 6
|
6,34
|
70
|
8
|
stasiun 6 - 7
|
2,9
|
510
|
9
|
stasiun 7 - 8
|
2,6
|
280
|
jumlah
|
49,23
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar