Tidak terasa sudah bulan Mei, dan saya baru ingat ada sesuatu yang belum saya kecitakan. Ini cerita yang pasti ada setiap tahun di Lawalata, tapi kali ini cerita saya berbeda. Tulisan ini saya buat pada bulan Februari 2015.
Gambar 1 anggota
MPCA LAWALATA IPB sejumlah 19 orang yang siap menempuh Studi Lapangan Kecil
Saatnya datang kegiatan tahunan
yang biasa dilakukan oleh Lawalata yaitu Studi Lapangan Kecil Masa Pembinaan
Calon Anggota (SLK MPCA). Tujuan SLK untuk mempertajam materi yang telah
diberikan dari pertama MPCA dilantik. Adapun materinya adalah survival, SAR,
navigasi darat, metode komunikasi, jurnalistik, dan dokumentasi. SLK juga
bertujuan untuk mempererat ikatan antarMPCA sehingga kedepannya akan mudah
dilakukan kegiatan besar yang dilakukan bersama.
Sebelum melakukan kegiatan SLK
tersebut, MPCA terlebih dahulu harus menjalani karantina yang dilakukan di
sekertariat Lawalata. Karantina dilakukan untuk mempersiapkan seluruh keperluan
untuk perjalanan panjang SLK. Persiapan tersebut antara lain adalah persiapan
fisik dengan berolahraga rutin dengan porsi yang telah ditentukan oleh tim
Badan Pembinaan Calon Anggota (BPCA) dan menjaga asupan makanan, mental,
peralatan jalan minimum, dan berlatih koordinasi seperti membuat saung, taman,
dan kolam di halaman sekertariat Lawalata, serta pendalaman literatur tentang
jalur dan kegiatan apa saja yang akan dilakukan selama SLK.
Jalur SLK dirumuskan oleh BPCA
dengan persetujuan anggota Lawalata. Perjalanan dimulai dari desa Cirasamala,
lalu naik ke gunung Halimun, setelah itu turun kembali menuju Kasepuhan Adat
Ciptagelar melewati hutan Pameungpeuk, dengan tujuan akhir di pantai Seupang,
Sawarna, Sukabumi. Semua rundownpun
telah dibuat sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Tanggal 26 Januari 2015 adalah
saatnya kami semua untuk packing.
Segala sesuatu terkait logistik dipersiapkan dengan baik, tidak ada yang
tertinggal, dan membuat packing-an
serapih mungkin sehingga ransel terasa nyaman di punggung. MPCA yang mengikuti
kegiatan ini berjumlah 19 orang, dan anggota Lawalata yang mendampingi
berjumlah 5 orang, yaitu Ve, Daus, Aziz, Raycel, dan Anisa. Sebenarnya anggota
MPCA terdiri dari 20 orang, tetapi 1 orang tidak ikut dalam kegiatan SLK karena
kecelakaan kecil yang dialaminya saat karantina.
Hari yang ditunggu-tunggupun
datang, 19 anggota MPCA dan 5 anggota Lawalata terlihat gagah dengan ransel dan
sepatu gunungnya masing-masing. Pukul 9.00 WIB kami berangkat menuju desa
Cirasamala menggunakan satu buah truk. Kondisi jalan yang kurang baik karena
melewati tumpukan batu membuat badan kami bergoyang dalam truk. Setelah 4 jam
perjalanan kamipun sampai di desa Cirasamala. Turun dari truk kami melenjutkan
dengan berjalan kaki menuju Gunung Halimun. Sesampainya di pucak 1 Halimun kami
mendirikan tenda untuk menginap.
Gambar 2 Anisa, Ve, Daus, Pak Oding (ki-ka)
selalu mendampingi MPCA selama perjalanan
SLK di Gunung Halimun
|
Hari berikutnya adalah saatnya
kami untuk menembus puncak utama Halimun ditemani Pak Oding warga asli desa
Cirasamala. Perjalanan tersebut sangat menguji kesabaran kami, karena harus
melewati 7 puncakan terlebih dahulu. Di puncak utama kami beristirahat dan
makan siang terlebih dahulu. Tepat pukul 13.00 WIB kami turun dan langsung
menuju hutan Pameungpeuk. Satu anggota Lawalata terlebih dahulu pulang karena
ada kepentingan yang harus diselesaikan yaitu Anisa. Selain Anisa, semua
melanjutkan perjalanan sampai ke pintu masuk hutan Pameungpeuk. Sampai di sana
waktu sudah menunjukkan pukul 22.00 WIB. Di pintu masuk hutan Pameungpeuk kami
kembali mendirikan tenda untuk beristirahat. Ada tambahan 2 orang anggota yaitu
Akbar dan Aji. Hal itu membuat suasana semakin ramai.
Tanggal 29 Januari 2015 pukul
09.00 WIB kami melanjutkan perjalanan sampai setengah sebelum sampai ke
Kasepuhan Adat Ciptagelar. Karena di pertengahan hutan itu kami akan menerapkan
materi sesuai dengan rencana. Rencana kami adalah bermalam 3 hari di sana. Pada
malam kedua ada juga tambahan anggota Lawalata yang menyusul yaitu Sheila, Ariya,
Kasrizal, Galang, Irham, Hanif, dan Ira. Di sana, MPCA mempraktekkan lapangan
SAR dan survival yang dilakukan dengan lancar.
Gambar 3 MPCA
melakukan orientasi medan denga mengaplikasikan navigasi darat sebelum
melanjutkan perjalanan
Disambung besok ya kawan, shalat Maghrib dulu. Masih banyak cerita sesampainya di Desa Ciptagelar, dan serunya di Pantai Seupang.
Twitter : @viedela_ve
IG : veviedelaak
Email : veviedelaak@gmail.com