Bali memang selalu mempesona di
mata saya. Keindahan alamnya, keramahan penghuninya, kemewahan kotanya, dan
kelezatan makanannya. Walaupun beberapa hal yang terjadi di Bali seringkali
membuat saya sedih. Daya tarik Pulau Dewata yang sangat kuat akhirnya mampu
membuat saya kembali ke sini. Kali ini saya tinggal di Desa Les. Sebuah desa
yang mulai dilirik oleh wisatawan asing karena keberhasilannya dalam kegiatan
penyelamatan terumbu karang. Selain itu, hal yang membuat saya tertarik dengan
Desa Les adalah keberadaan produk lokal yang mulai berkurang karena perubahan
gaya hidup yang serba bisa membeli produk kebutuhan. Aktivitas produksi dari
hasil bumi mulai berkurang, karena lebih praktis membeli daripada membuatnya.
Hari pertama pada tanggal 3
Januari saya memulai kegiatan dengan berjalan keliling desa. Saya melihat
banyak jajaran pohon kelapa di sepanjang pantai desa ini. Beberapa kali juga
dikagetkan dengan kelapa yang jatuh ke tanah, setelah dilihat ternyata banyak
juga kelapa yang ada di tanah tidak dimanfaatkan. Saya menemui salah seorang
ibu yang sedang menganyam daun kelapa yang kemudian saya tahu itu adalah canang
sari untuk keperluan ibadah penganut hindu. Beberapa hari kemudian saya bertemu
dengan Pak Komang Wi, dia kerja di sebuah villa di Pantai Penyumbahan, Desa
Les. Setelah bercerita mengenai perjalanan saya ke sini dan mengenai pohon
kelapa, dia mengungkapkan bahwa mertuanya dulu adalah pembuat minyak kelapa. Akhirnya
saya memutuskan untuk mengunjungi rumahnya karena ingin melihat proses
pembuatan dengan resep yang sudah diturunkan kepada isteri Pak Komang Wi.
Indonesia memiliki tanah yang
bagus untuk pertumbuhan pohon kelapa, terutama di daratan rendah misalnya
daerah pesisir. Salah satu daerah pesisir yang indah dan lestari sebagai penghasil
kelapa adalah Desa Les, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, Bali. Kebanyakan
warga Desa Les bekerja sebagai nelayan. Selain itu mereka juga memiliki lahan
pertanian yang dimafaatkan ketika cuaca sedang buruk sehingga tidak bisa
melaut. Tanaman yang biasanya dimanfaatkan adalah jagung, umbi-umbian, dan
kelapa. Saat ini sudah jarang ditemukan nelayan yang sekaligus menjadi petani
jagung maupun umbi-umbian, namun pohon kelapa masih tetap banyak. Kelapa
seringkali tidak dimanfaatkan, buahnya berjatuhan ketika sudah tua.
Seluruh bagian pada pohon kelapa
dapat dimanfaatkan. Warga Desa Les lebih banyak memanfaatkan daunnya untuk
membuat canang sari sebagai wadah sajen dalam peribadahan. Sesekali mereka
menggunakannya sebagai pelengkap jaje Bali (berbagai jenis makanan ringan khas
Bali). Kali ini Desa Les sedang berupaya mengembangkan minyak kelapa untuk
bahan masakan dan bahan kecantikan.
Warga Desa Les sebenarnya
memiliki potensi menjadi penghasil olahan kelapa, misalnya minyak kelapa karena
banyak orangtua yang dulu sering membuat minyak kelapa untuk dikonsumsi
sendiri. Bahkan kebanyakan pembuat minyak kelapa memiliki resep khusus untuk menghasilkan
minyak kelapa yang berkualitas. Sehingga minyak kelapa yang dihasilkan oleh
warga Desa Les lebih bening, tahan lama, dan aromanya wangi bersahabat.
Minyak Kelapa buatan keluarga Komang Wi |
Minyak kelapa adalah minyak yang
berasal dari buah kelapa dengan proses pemasakan/ pemanasan. Minyak kelapa mengandung
lemak jenuh dan asam laurat tinggi. Lemak jenuh yang terkandung berjenis Medium
Chain Triglycerides (MCT) yang digunakan secara langsug oleh hati sebagai energy.
Asam laurat memiliki khasiat yang sama dengan air susu ibu (ASI) yaitu sebagai
antivirus, antibakteri dan antiprotozoal. Di dalam tubuh asam laurat akan
merubah bentuk menjadi monolauin agar lebih berfungsi dalam menjaga kesehatan
manusia. Selain itu minyak kelapa juga dapat menurunkan kadar kolesterol dalam
tubun, meembantu menurunkan berat badan, melembabkan kulit, menjauhkan kutu
rambut, dan mengatur kadar gula darah.
Pembuatan Minyak
Kelapa
Kelapa 20 butir (harga 3rb per butir dan biaya parut 15 rb)
Ditambahkan air 2-3 liter
Diremas agar keluar santan
Ambil santannya, pisahkan dengan ampas
Rebus santan dengan api besar hingga mendidih
Tambahkan lagi air agar terlihat pemisahan minyaknya
Tunggu hingga mendidih lagi, sesekali diaduk
Matikan api jika sudah mendidih
Diamkan hingga dingin
Pisahkan minyak dengan ampas kentalnya
Menghasilka 1,5 liter dengan waktu kurang lebih 2 jam.
Kandungan minyak setiap kelapa berbeda
Bahan tambahan (resep rahasia)
Untuk tau bagaimana proses pembuatannya, silahkan klik link di bawah ini. Kali ini saya bocorkan resep rahasianya loh.